Tuesday, February 1, 2011

Bambang Soesatyo: Jangan Percaya Email Eli Cohen

 
 
 
JAKARTA, KOMPAS.com - Surat elektronik yang dikirimkan Eli Cohen cukup mengejutkan publik. Sekretaris Umum PSSI, Nugraha Besoes, menyebutnya tudingan yang kejam. Bagaimana surat itu? Inilah surat tersebut.
From: eli cohen
Date: Sun, 30 Jan 2011 14:36:16 +0700
To: <sby@presiden.go.id>; <redaksi@bolanews.com>; <topskor@cbn.net.id>
Subject: Mohon Penyelidikan Skandal Suap saat Piala AFF di Malaysia
Kepada Yth. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia
Di Jakarta
Dengan Hormat, Perkenalkan nama saya Eli Cohen, pegawai pajak dilingkungan kementrian Keuangan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden dalam keadaan sehat selalu.
Minggu ini saya membaca majalah tempo, yang mengangkat tema khusus soal PSSI. Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa dan kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya) . Dari testimony yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan yaitu adanya dugaan skandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF yang dilangsungkan di Malaysia.
Disampaikan bahwa kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI yaitu XX dan XXX (ia menulis inisial dua nama, Red).
Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah.
Informasi dari kawan saya, saat dikamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk ke ruang ganti pemain (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain. Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding.
Keuntungan yang diperoleh oleh dua oknum ini dari Bandar judi ini digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih XX kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya.
Saya bukan penggemar sepak bola, namun sebagai seorang nasionalis dan cinta tanah air saya sangat marah atas informasi ini. Nasionalisme kita seakan sudah dijual kepada bandar judi untuk kepentingan pribadi oleh oknum PSSI yang tidak bertanggung jawab.
Oleh karenanya saya meminta Bapak Presiden untuk melakukan penyelidikan atas skandal suap yang sangat memalukan ini.
Semoga Tuhan memberkati Negara ini.
Hormat Kami, Eli Cohen Pegawai Pajak
Tembusan 1. Menteri Olah Raga 2. Ketua KPK 3. Ketua DPR 4. Ketua KONI
JAKARTA - Politisi Golkar Bambang Soesatyo meminta wartawan dan masyarakat tidak mempercayai email dari Eli Cohen, yang menyebarkan surat M Tjiptardjo saat menjabat Dirjen Pajak kepada Ketua PPATK, mengenai penunggakan pajak dirinya.

"Saya heran kenapa banyak orang percaya dengan kiriman email dari Eli Cohen itu," kata Bambang saat dikonfirmasi para wartawan usai rapat kerja sesi pertama antara Komisi Hukum DPR dengan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/1/2011).

Padahal, menurut Bambang, Eli Cohen merupakan nama samaran yang dipakai oleh orang tertentu. "Itu kan jelas nama samaran, Eli Cohen itu kan tokoh legendaris agen Mossad," sebut Bambang.

Bambang mengaku tidak mengetahui siapa pengguna identitas Eli Cohen, yang diduga ingin menjatuhkannya itu. "Saya tidak tahu, untung tidak saya tuntut," ujarnya.

Beredarnya surat permintaan penjelasan pajak, membuatnya terusik. Kepada wartawan, Bambang bahkan menunjukkan SPT tahun 2007-2009 yang dipertanyakan dalam surat tersebut.

"Jadi tidak benar tudingan itu. Kalau tidak percaya silahkan cek di kantor pajak. Ini modus untuk menjatuhkan saya, sama dengan kasus surat pembaca di Kompas soal Gayus lalu," katanya.

Walau begitu, Bambang mengaku siap diperiksa mengenai data wajib pajaknya, bila diperlukan. "Kenapa tidak bila sesuai undang-undang," ujarnya.

No comments:

Post a Comment